Persahabatan Harimau dan Anak Ayam dari Surga (Bagian I)

Dikisahkan sang Harimau yang gagah sedang mengejar mangsanya. Ia tidak kenal ampun terus berlari memburu kawanan kijang yang mencoba kabur darinya. Malang nasib seekor kijang yang diterkam olehnya. Hari ini, ia mendapat buruan yang besar.  Setelah menyelesaikan makan besarnya, sang Harimau masih berkeliling untuk mencari hindangan penutupnya. Kali ini ia  mencari hewan yang tidak begitu besar sebagai hidangan penutupnya. Di tengah hutan yang rimbun dengan batang pohon yang besar, ia melihat sebutir telur ayam tergeletak di tangah jalan. Ia berpikir bahwa itu adalah makanan penutup yang tepat baginya. Saat ia mendekat dan mengeluarkan kukunya yang tajam, ia terkejut oleh suara tawa yang riang hingga terpental meloncat kebelakang. "Siapa? Siapa yang berani tertawa dihadapanku?" Harimau waspada dan melihat disekelilingya tidak ada siapapun. Namun ia tidak menyerah dan mencari sumber suara tersebut. Tawa itu makin terdengar amat riang. Hingga Harimau menyadari bahwa suara tersebut bersumber dari telur yang akan ia lahap tadi. Ia memperhatikan dengan seksama telur tersebut, sedikit-demi sedikit telur itu mulai retak. "Apa kau mau menjadi temanku?" suara yang berasal dari telur tersebut terdengar sangat riang. Hingga munculah seekor anak ayam dari dalam telur. "Apa kau mau menjadi temanku?" Saat suatu hal yang sangat jujur diungkapkan oleh seseorang kepadamu, kadang kau tidak akan bisa membalas ucapanya. Itulah yang ada dalam pikiran harimau. Selama ini, ia tidak pernah punya teman, ia selalu sendiri. "Apa kau mau menjadi temanku?' anak ayam itu mengulangi pertanyaanya.
"Apa? Apa yang kau katakan? tidak tahu kah kau berhadapan dengan siapa? Aku harimau! Semua dihutan ini takut kepadaku. Rusa, banteng bahkan gajah lari mendengar namaku." Harimau mengeram serta menunjukan taring dan cakarnya. "Lihat betapa tajamnya taring dan cakarku, dengan itu aku dapat merobek kulit bison dan mencabik-cabik dagingnya." tambahnya.
Anak ayam tertawa dengan riang, "Aku tidak peduli. Aku hanya ingin berteman dengan mu."
Harimau terkejut dengan pernyataan anak ayam itu."Tidak takutkah kau denganku?"
"Tidak sama sekali. Kau adalah yang pertama kali aku lihat. Aku melihat bulu mu mempunyai motif yang sangat indah. Matamu juga sangat menawan."
Ini pertama kalinya bagi harimau ada seseorang yang memandangya melalui pandangan yang berbeda, bukan lagi memandangya dengan rasa takut. Niatan untuk melahap anak ayampun hilang dalam seketika.
"Kenapa kau diam? Apakah kau mau menerima tawaranku?" tanya anak ayam
"Tapi dari manakah engkau berasal?" Harimau merasa ingin tahu.
"Aku tidak tahu. Mungkin dari surga." Anak ayan itu tertawa dengan riang. "Jadi bagaimana?"
"Aku menerima tawaranmu." Harimau menyetujui permintaan anak ayam untuk menjadikanya sebagai teman.
"Aku lapar, maukah kau mencarikan ku makan?" pinta anak ayam.
Ikutlah denganku....
Bersambung.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar